Ilmu yang bermanfaat itu (pemilkinya) akan selalu dikenang kebaikannya. Dan akan tetap seperti itu, (sekalipun) pemiliknya telah wafat. Sebab ilmu yang bermanfaat akan senantiasa hidup abadi.
Syaikh al-Ajal dzohir al-din mufti al-A’immah Hasan bin Ali yang dikenal dengan al-Marghinaniy berkata kepada kita dalam bentuk syi’ir :
ََالْجاَ هِلُوْنَ فَمَوْتَى قَبْلَ مَوْتِهِمْ # وَالْعَالِمُوْنَ وَاِنْ مَاتُوا فَأَحْيَاءُ
Orang-orang bodoh adalah orang yang telah mati sebelum mereka mati.
Sedangkan orang-orang Alim itu tetap hidup sekalipun telah mati.
Syaikh al-Islam Burhanuddin berkata :
وَفِيْ الْجَهْلِ قَبْلَ الْمَوْتِ مَوْتٌ لِأَهْلِهِ # فَأَجْسَامُهُمْ قَبْلَ الْقُبُوْرِ قَبُوْرٌ
وَأَنَّ امْرَأً لَمْ يَحْيَى بِالْعِلْمِ مَيِّتٌ # وَلَيْسَ لَهُ حِيْنَ النُّشُوْرِ نُشُوْرُ
Orang bodoh itu telah mati sebelum dia mati. Badannya telah terkubur sebelum dikubur.
Sesungguhnya seseorang yang hidup tanpa ilmu telah mati. Untuknya tidak ada kebangkitan ketika (telah tiba) hari kebangkitan.
والله اعلم بالصواب