Rangkuman Ngaji Ta’lim Muta’alim

Rangkuman Ngaji Ta’lim Muta’allim
Rabu, 31 Mei 2023
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA

=================================

بسم الله الرحمن الرحيم
فَلَا تَعْجَلْ بِأَمْرِكَ وَاسْتَدِمْهُ # فَمَا صَلَّى عَصَاكَ كَمُسْتَدِيْم
Jangan terburu-buru dalam urusanmu (belajarmu), bersabarlah menekuninya. Orang yang sabar ibarat meluruskan tongkat (besi dengan api).

Dikatakan, Abu Hanifah berkata kepada Abu Yusuf Rahimahumallah ta’ala (dulu) Kamu orang yang bodoh, (kemudian) Sabarmu dalam belajarmu mengeluarkanmu (dari kebodohan).

Jauhilah sifat malas, karena sifat malas (mengakibatkan) celaka dan petaka yang besar.

قال الشيخ أبو نصر الصفار الأنصارى:
يَا نَفْسُ يَا نَفْسُ لَا تَرْخِى عَنِ الْعَمَلِ # فِى الْبِرِّ وَالْعَدِلْ وَالْإِحْسَانِ فِى مَهَلِ
وَكُلُّ ذِى عَمَلٍ فِى الْخَيْرِ مُغْتَبِطٌ # وَفِى بَلَاءٍ وَشُؤْمٍ كُلُّ ذِى كَسَلِ
Syaikh Abu Nashr al-Shifari al-Anshoriy berkata : “wahai hawa nafsuku, wahai hawa nafsuku, Janganlah engkau menunda-nunda melakukan kebaikan, keadilan dan kebagusan.

Setiap orang yang berbuat kebaikan akan dicintai. sedangkan orang yang malas akan (tertimpa) bencana dan celaka. Mushannif berkata : “Syair tersebut, secara ma’na sesuai dengan (syi’ir)ku”.

Syi’ir diatas menerangkan bahwa orang yang beramal sholeh akan selalu dalam kebaikan.

دَعِى نَفْسِى التَّكَاسُلَ وَالتَّوَانِى # وَإِلَّا فَاثْبُتِى فِى ذِى الْهَوَانِ
فَلَمْ أَرَ لِلْكُسَالَى الْحَظُّ يُعْطَى # سِوَى نَدَمٍ وَحِرْمَانِ الْأَمَانِى
Wahai nafsuku, Tinggalkan sifat malas dan menunda-nunda. Apabila tidak (meninggalkan sifat malas dan menunda-nunda), maka kamu akan tetap dalam kerendahan.

Aku tidak pernah melihat bagian bagian bagi orang malas, kecuali penyesalan dan gagal (meraih) cita-cita.

Dari syi’ir diatas diketahui bahwa orang yang malas tidak akan berhasil mencapai mendapatkan cita-cita yang diinginkannya.

والله أعلم باالصواب