Masa Depan Umat Berada di Tangan Santri || Syekh ‘Adil As-Syu’aibi
Ilmu adalah kekuatan, ulama adalah pewaris para nabi karena mereka memiliki ilmu yang bermanfaat. Seperti dalam hadist, Rasulullah SAW bersabda: “al-Ulama Waratsatul Anbiya”. Sesungguhnya ulama’ adalah pewaris para nabi. karena memiliki ilmu.
Nabi tidak menyebut orang-orang yang berpuasa disebut pewaris para nabi.
Bukan juga orang yang ahli beribadah disebut sebagai pewaris Nabi, tetapi mereka yang meneruskan para nabi adalah para ulama’ yang memiliki ilmu yang bermanfaat.
Sesungguhnya para nabi tidak meninggalkan warisan, tidak meninggalkan harta, tidak meninggalkan jabatan, namun para nabi meninggalkan Al-Qur’an.
Disebutkan dalam hadist:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik diantara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya.
Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat bagi siapa yang meninggikan Al-Qur’an. Tidak ada yang dapat menandingi Al-Qur’an, dan tidak ada yang dapat menandingi derajat orang yang sedang menuntut ilmu, bilamana ada orang yang menandingi, pasti derajatnya jauh dibawah para penuntut ilmu.
Diantaranya kenikmatan besar yang diberikan Allah SWT kepada para santri yaitu diusia yang masih muda, diberi kesempatan bisa belajar menuntut ilmu di pesantren Fadhlul Fadhlan yang diasuh oleh seorang kyai yang alim berhaluan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Maka masa depan umat berada di tangan santri, ditangan mereka yang sedang berjihad dalam tholabul ‘ilmi.
Tiga kewajiban yang harus dilaksanakan santri:
- Bersyukur kepada Allah SWT
- Berterima kasih kepada kedua orang tua
- Mengetahui haknya Kyai, para guru, sesama santri
Dengan melaksanakan 3 kewajiban ini, inshaAllah santri akan menjadi ulama dimasa yang akan datang.
Di akhir acara, Beliau memberikan nasehat bagi santri yang ingin melanjutkan pendidikan nya ke Mesir. Beliau menjelaskan apa saja yang akan dijumpai nantinya ketika belajar di Mesir, bagaimana pendidikan di Mesir, serta persiapan apa saja yang harus disiapkan santri untuk belajar di Mesir. Beliau juga menjelaskan bahwa, Universitas Al-Azhar memberikan beasiswa kepada pelajar, karena bertanggung jawab atas ilmu mereka, apabila hilang sedikit ilmu, maka mereka yang akan diminta pertanggungjawaban. Maka inilah pandangan para ulama, yang melihat jauh sesuatu yang akan terjadi dimasa depan.
Semoga dengan adanya Muhadhoroh Ammah bersama Syaikh ‘Adil As-Syu’aibi, santri semakin terbuka wawasannya, serta semakin menambah giat santri tholabul ilmi dalam negri maupun diluar negeri.