Rangkuman Ngaji Tafsir Jalalain: Q.s Al-Maidah Ayat 81-88
Surat Al Maidah Ayat 81
وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَٰكِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ
Artinya : “Sekiranya mereka beriman kepada Allah SWT, kepada Nabi Musa dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Kisah orang kafir yang menyimpang keimanannya seandainya mau beriman kepada Allah SWT, nabi Muhammad SAW, dan kepada apa yang diturunkan kepada nabi, maka mereka tidak akan menjadi menyimpang dari keimanan.
Surat Al Maidah Ayat 82
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا ۖ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُم مَّوَدَّةً لِّلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
Artinya : “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata : sesungguhnya kami ini orang Nasrani. Yang demikian itu disebabkan karena mereka (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan Rahib-Rahib, dan juga karena mereka tidak menyombongkan diri.”
Menceritakan tentang terjadinya permusuhan antara orang Islam dengan orang yahudi dan nasrani yang sudah dituturkan (diNash) dalam Al-Qur’an sebab kekafiran, kebodohan, dan tenggelamnya hawa nafsu. Akan tetapi orang nasrani lebih dekat dengan orang muslim, sebab mereka memiliki pendeta sehingga mereka tidak menyombongkan diri.
Surat Al Maidah Ayat 83
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
Artinya : “Dan apabila mereka mendengarkan apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul Muhammad SAW, kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui dari kitab-kitab mereka sendiri, seraya berkata, “Ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Muhammad).”
Ayat ini menceritakan tentang kaum nasrani yang berlinang air mata hingga mau beriman ketika mengetahui tentang kebenaran Al-Qur’an dari kitab mereka.
Surah Al Maidah ayat 84
وَمَا لَنَا لَا نُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَمَا جَاۤءَنَا مِنَ الْحَقِّۙ وَنَطْمَعُ اَنْ يُّدْخِلَنَا رَبُّنَا مَعَ الْقَوْمِ الصّٰلِحِيْنَ
84. “Dan mengapa kami tidak beriman kepada Allah SWT dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami berharap agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang saleh?”
Setelah mereka (sebagian dari kaum nasrani) masuk islam dan beriman kepada Allah SWT, mereka ingin termasuk dalam golongan orang yang sholeh dan masuk dalam surganya Allah SWT.
Surah Al Maidah ayat 85
فَاَثَابَهُمُ اللّٰهُ بِمَا قَالُوْا جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ وَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْمُحْسِنِيْنَ
“Maka Allah SWT memberi pahala kepada mereka atas perkataan yang telah mereka ucapkan, yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Allah SWT memberikan pahala kepada mereka yang telah masuk islam dan beriman kepada Allah SWT sesuai dengan apa yang mereka inginkan, seperti surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan bagi orang-orang yang melaksanakan kebaikan dan ikhlas atas keimanannya.
Surah Al Maidah ayat 86
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ
“Dan orang-orang yang kafir serta mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka.”
Sesungguhnya orang yang mendustakan ayat Allah SWT, mereka sungguh kekal dalam neraka.
Surah Al Maidah ayat 87
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحَرِّمُوْا طَيِّبٰتِ مَآ اَحَلَّ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
Ayat ini diturunkan, saat suatu kaum dari kalangan para sahabat yang bertekad berpuasa dan melakukan shalat di malam harinya, mereka tidak mau mendekati wanita-wanita, tidak memakai wewangian, tidak memakan daging dan tidak tidur di kasur. Hendaknya orang-orang yang beriman tidak mengharamkan apa yang telah Allah SWT halalkan bagi mereka dan janganlah melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Surah Al Maidah ayat 88
وَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اَنْتُمْ بِهٖ مُؤْمِنُوْنَ
“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah SWT kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
Hendaknya orang yang beriman memakan rezeki yang telah diturunkan Allah SWT, menjauhi laranganNya, dan bertakwa kepada Allah SWT.
والله أعلم بالصواب