Tahun ke Enam Hijriyah
Terbit 8 April 2022 | Oleh : Team Mdc | Kategori : Pasanan
Rangkuman Ngaji Khulasoh Nurul Yaqin
Jilid 2
Jum’at, 8 April 2022
Oleh : Gus Ahmad Syauqi Istiqlaly
=================================
بسم الله الرحمن الرحيم
TAHUN KEENAM HIJRIYAH
1. Di tahun keenam Hijrah terjadilah perang Bani Lahyan dikarenakan mereka mencoba berkhianat tapi tidak sampai terjadi perang karena mereka terlanjur lari.
2. Terjadi perang Ghabah yang menyebabkan terbunuhnya seorang muslim dan 2 orang musyrik.
3. Terjadi juga perang Hudaibiah tidak sampai bertempur dikarenakan untuk menjaga kehormatan Baitul Haram.
4. Di tahun ini juga masuk Islam Tsumamah ibnu Utsalah setelah melihat akhlak dan budi pekerti Rasulallah SAW.
5. Setelah ia islam ia berkata: “Demi Allah hai Muhammad SAW, tidak ada dibumi ini wajah yang saya benci kecuali wajah tuan, tetapi sekarang wajah tuan yang paling saya cintai. Demi Allah tidak ada agama di bumi ini yang saya benci kecuali tuan, tetapi sekarang agama tuanlah saya paling saya cintai. Dan demi Allah tidak ada negeri yang paling saya benci kecuali negeri tuan, namun sekarang negeri tuan ini yang paling saya cintai”
BAB: PERANG HUDAIBIAH DAN BA’IATUR RIDHWAN
1. Sebab terjadinya adalah suatu ketika Rasulullah SAW hendak pergi ke mekkah untuk ibadah umrah tidak untuk berperang . Jumlah sahabatnya yang ikut serta adalah 1.500 orang terdiri dari muhajirin dan anshar dengan tidak bersenjata. Ketika orang orang quraisy mengetahui demikian, maka mereka menghalang-halangi Beliau untuk masuk ke tanah suci itu .
2. Tetapi tidak terjadi pertempuran, karena untuk menghormati negeri makkah
3. Ketika Rasulullah SAW sampai di desa “Hudaibiah” Beliau dijemput beberapa utusan kaum quraisy yang menanyakan kepadanya sebab kedatangannya.
4. Beliau mengirimkan sahabat utsman kepada mereka untuk memberitahukan pada kaum quraisy tentang maksud kedatangannya, memberi kabar gembira kepada kaum yang lemah-lemah (tertindas) bahwa disana akan ada pembebasan negeri mekkah dan memberitahu bahwa Allah SWT akan memperlihatkan agamanya .
5. Setelah utusan utsman sampai disana, kemudian ia ditangkap oleh orang quraisy hingga tersebarlah berita dikalangan kaum muslim bahwa utsman telah terbunuh.
6. Nabi Muhammad SAW memanggil kaum muslim untuk mengadakan sumpah atau janji. Sumpah itu diadakan di bawah sebuah pohon di mana mereka itu bersumpah tidak akan lari. Perjanjian atau sumpah itu di namakan ” Baiatur-Ridwan “.
BAB: PERDAMAIAN HUDAIBIAH
1. Setelah kaum quraisy mengetahui ”Baiatur-Ridwan” maka takutlah mereka atas keamanan mereka. Kemudian mereka melepaskan usman beserta pengikutnya.
2. Mereka minta berdamai kemudian diterima keduanya dengan suatu perjanjian yang di kehendaki kaum quraisy atas pendapat utusannya.
3. Isi perdamaian Hudaibiyah adalah :
a. selama sepuluh tahun meletakkan senjata
b. mengamankan setengahnya kepada setengahnya
c. dan Nabi Muhammad SAW supaya kembali pada tahun itu
d. hendaknya mereka (orang quraisy) tidak mengembalikan kaum muslim yang datang kepadanya
e. Nabi Muhammad SAW hendaknya mengembalikan kaum quraisy yang datang kepadanya.
4. Perjanjian ini sangatlah merugikan kaum muslim, mereka dicegah untuk thawaf di baitullah.
5. Sekembalinya Nabi Muhammad SAW dengan sahabat-sahabatnya dari perang hudaibiah, maka turunlah surat Al-Fath. Bergembiralah kaum muslim karena akan terbuka negeri mekkah. Dan mereka mengetahui bahwa mereka akan masuk mekkah dengan keadaan aman dengan mencukur rambutnya .
6. Setelah perjanjian itu, kaum muslim bebas untuk keluar masuk negeri mekkah sesuka hatinya. Dengan demikian maka bertambahlah pengikut Nabi Muhammad SAW.
7. Diwaktu itu dikirimkan oleh Beliau beberapa pucuk surak kepada raja-raja kerajaan sekitar negeri arab untuk mengajak mereka masuk islam. Diantara raja-raja tersebut ada yang menerimanya seperti: Najasyi Raja Habasyah dan ada juga yang menolak dengan baik seperti: Heraclus Kaisar Rum dan Muqauqis Gubernur dari Mesir. Dan diantara raja-raja itu ada yang menolak dengan jahat dan menghina utusan Beliau seperti: Harist bin Abi Syammar Al Ghassani dan Kaisar Persia.
والله أعلم بالصواب