Sekapur Sirih dari Prof. DR. M. Quraish Shihab, MA. dalam Kitab Ash-Sholah Fi Al-Hawa
Terbit 4 April 2022 | Oleh : Team Mdc | Kategori : Pasanan

Rangkuman Ngaji Kitab Ash-Sholah Fi Al-Hawa
Senin, 4 April 2022
Oleh: DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
====================
*Sekapur Sirih dari Prof. DR. M. Quraish Shihab, MA. dalam Kitab Ash-Sholah Fi Al-Hawa*
Dalam pengantar yang disampaikan beliau, Prof. Quraish Shihab menyampaikan bahwa pendapat yang mengatakan bahwa “semua yang berkaitan dengan sholat itu sudah jelas” adalah kurang tepat. Karena pada kenyataannya, ada hal yang sudah sedemikian jelas, akan tetapi bagaimana dengan praktik atau terapannya?
Contohnya adalah berkaitan dengan kematian. Kematian adalah perkara yang sudah sangat jelas dan pasti bagi manusia. Akan tetapi, pada kenyataan dan terapannya masih belum jelas karena manusia sendiri tidak tahu tentang kapan dan bagaimana cara meninggalnya.
Sama halnya dengan shalat. Perihal sholat memang sudah jelas, akan tetapi terkait dengan terapannya, masih membutuhkan penjelasan yang lebih rinci. Karena tidak hanya cukup dengan membandingkan orang yang shalat dengan orang yang tidak shalat. Lebih jauh lagi yaitu tentang berapa banyak orang yang shalat tapi salah tata caranya?
Sebagaimana yang tergambar dalam sebuah peribahasa lama:
كثير من الناس من يصلي وقليل منهم من يقيم الصلاة
“Banyak orang yang shalat, tapi sedikit orang yang menegakkan shalat”.
Maksudnya adalah banyak orang yang shalat hanya untuk sekedar menggugurkan kewajiban. Akan tetapi sedikit orang yang shalatnya benar-benar sesuai dari segi syarat rukunnya, sunnah-sunnahnya, serta kekhusyukannya. Shalat seperti yang diterangkan dalam kitab Mauidhotul Mu’minin seharusnya memuat 3 komponen penting, yaitu tubuh yang melakukan gerakan, mulut yang membaca bacaan shalat, lalu hatinya menghayati dan memahami apa yang dibaca. Shalat yang menghadirkan hati.
Bisa dibayangkan, zaman dulu saja sudah begitu, lalu bagaimana dengan zaman sekarang ini? Pada zaman sekarang ini, masih sangat dibutuhkan pembahasan berkaitan dengan sholat, bahkan melebihi kebutuhan dimasa lampau karena permasalahannya sudah semakin kompleks.
Oleh karena itu, Prof. Quraish Shihab menyampaikan bahwa kitab Ash-Sholah Fi Al-Hawa karya DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA ini patut untuk mendapatkan apresiasi yang tinggi. Beliau bahkan menyebutkan bahwa setelah membaca kitab ini walaupun sepintas, apresiasi itu menjadi lebih besar lagi.
Hal tersebut karena buku ini membahas tentang permasalahan-permasalahan shalat yang dahulu belum muncul, namun sekarang dialami oleh masyarakat kontemporer termasuk masyarakat Indonesia. Selain itu, pembahasan dalam kitab ini juga mencakup pendapat-pendapat dari banyak madzhab agar bisa membuka wawasan dan menepis adanya fanatisme buta. Karena bukankah untuk mencapai sebuah angka 10 kita bisa melalui banyak cara? Bisa 5+5, 6+4, 15-5, serta aneka penambahan atau pengurangan yang lainnya.
Prof. Quraish Shihab kemudian menutup pengantar beliau dengan harapan bahwa semoga kitab ini bermanfaat bukan hanya bagi orang awam, akan tetapi juga untuk para pelajar, mahasiswa, bahkan ilmuan.
Wallahu a’lam bis shawab..