Keistimewaan Mengundang dan Menjamu Tamu
Terbit 29 Maret 2022 | Oleh : Team Mdc | Kategori : Tasawuf
Rangkuman Ngaji Mauidhotul Mukminin
Selasa, 29 Maret 2022
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA
=================================
بسم الله الرحمن الرحيم
BAB: Keistimewaan Mengundang dan Menjamu Tamu
A. Keutamaan menjamu tamu
Adapun undangan makan bersama hendaknya niat tujuannya untuk orang-orang yang bertakwa, bukan untuk orang-orang fasik.
Seperti sabdanya Rasulullah SAW:
قَالَ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: اَكِّلْ طَعَامَكَ الاَبْرَار
“(Dengan demikian), semoga makananmu dimakan oleh orang-orang baik”.
Yang dimaksud dalam sabdanya Rasulullah SAW adalah apabila mengundang makan bersama dengan tujuan untuk orang-orang yang bertakwa, bukan untuk orang-orang fasik maka makanan yang telah kamu sajikan akan dimakan oleh orang baik.”
Dan disebutkan juga dalam qoul atsar:
لا تاكل طعاما الا طعام الاتقياء، ولَايَأْكُل طَعَامَكَ أِلاَّ تَقَى
“Janganlah kamu makan (suatu makanan) kecuali dari orang yang bertaqwa, dan janganlah makananmu dimakan kecuali untuk orang yang bertaqwa”.
Dalam hal mengundang tamu untuk makan, tidak hanya mengundang makan orang kaya saja, namun juga mengundang faqir miskin. Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :شَرُّ الطَّعَامِ طَعَامٌ الوَلِيْمَةِ يُدْعَى اِلَيْهَا الأَغْنِيَاءُ وَ يُحَرِمُ مِنْهَا الفُقَرَاءِ
“Sejelek-jeleknya makanan dalam walimah itu yang hanya mengundang orang kaya dan tidak mengundang orang faqir.
Hendaknya jika kita ingin mengundang teman untuk makan bersama maka jangan diniati untuk ujub dan sombong, tetapi niatkan untuk menarik simpati kerabat dengan menyenangkan hati para mukmin.
Hendaknya kita tidak melupakan kerabat terdekat untuk diundang makan bersama tamu karena dengan mengacuhkannya dapat menjadikan terputusnya silaturahmi.
Dan hendaknya kita memperhatikan dalam mengundang teman dan kenalan. Hal ini disebabkan karena jika hanya mengundang sebagian teman, maka dapat menjadikannya jauh (tersinggung hatinya).
والله أعلم بالصواب