SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Jangan Terlalu Memikirkan Urusan Dunia

Terbit 5 Januari 2022 | Oleh : Admin | Kategori : Akhlak
Jangan Terlalu Memikirkan Urusan Dunia

Rangkuman Ngaji Ta’lim Muta’alim
Selasa, 5 Januari 2022
Oleh : DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA

=================================

بسم الله الرحمن الرحيم

Sebagai seorang muslim sudah sewajarnya tidak terlalu memikirkan urusan dunia, karena terlalu memikirkan atau memperhatikan perkara yang belum jelas tidak akan memberikan manfaat, justru akan merusakkan hati, pikiran, dan juga tubuh. Terlalu memikirkan dunia juga dapat merusak kebaikan. Alangkah baiknya kita untuk lebih memikirkan tentang akhirat karena memikirkan akhirat memiliki banyak manfaat.

Seperti sabdanya Rasulullah SAW:
قَوْلُهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : اِنَّ مِنَ الذُّنُوْبِ ذُنُوْباً لاَ يُكَفِّرُهَا اِلّاَ هَمُّ الْمَعِيْشَةِ
“Di antara dosa-dosa seseorang, ada dosa yang tidak dapat dimaafkan kecuali memprihatinkan masalah kehidupan”.

Maksud dari Hadist diatas adalah ukuran prihatin yang dapat merusak amal kebaikan, karena itu baiknya sebagai orang yang memiliki akal sehat janganlah hatinya kemasukan angan-angan atau pikiran yang dapat merusak kehadiran hati (khusyuk) pada saat shalat karena yang demikian termasuk dalam amalan akhirat.

Kewajiban bagi para pelajar juga untuk dapat mengurangi urusan keduniaan (memikirkan dunia), karena terlalu memikirkan urusan dunia hanya akan menghalang-halangi pelajar dalam mencapai ilmu. Maka dari itu para ulama lebih suka memilih untuk mengembara atau mengasingkan diri agar dapat mengurangi terlalu memikirkan duniawi dan pelajar dapat mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Sebagai seorang pelajar (santri) sudah sewajarnya sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai ujian yang datang selama menuntut ilmu.

Seperti sabdanya Nabi Musa :
قَالَ مُوسٰى عَلَيْهِ السَّلَمْ فيِ السَّفَرِ التَّعَلُمِ وَ لَمْ يُنْقَلْ عَنْهُ ذٰلِكَ فٖى سَفَرِ التَّعَلُّمِ لَقَدْ لَقِيْنَا مِنْ سَفَرِنَا هٰذَا نَصَبًا
Nabi Musa berkata :” Sungguh aku alami dan merasakan payah serta berat atas kepergianku mencari ilmu.”

Ketahuilah wahai para pelajar, sesungguhnya kepergianmu mencari ilmu itu tidak akan sepi dari penderitaan dan kepayahan, karena mencari ilmu adalah suatu perintah yang mulia.

Menurut para ulama mencari ilmu lebih berharga daripada perang, barangsiapa mau bersabar untuk menghadapi berbagai penderitaan dan ujian dalam mencari ilmu maka mereka akan merasakan lezatnya ilmu yang melebihi semua kelezatan yang ada di dunia ini.
-والله أعلم بالصواب-

SebelumnyaAdab Ketika Makan#2 Dan Perkara yang Disunahkan Setelah Makan SesudahnyaDr. KH. Fadlolan Musyaffa' Lc., MA. Bersama Kyai Lainnya Menjadi Mushohih Dalam Bahtsul Masail Kubro Ke-XIII

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya