Rebo Wekasan Santri Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
Ratusan santri putra dan putri pondok pesantren Fadhlul Fadhlan “Pesantren Bilingual Berbasis Karakter Salaf” Semarang bersama pengasuh DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA dan ibu Nyai. HJ Fenty Hidaya Spd.I melaksanakan shalat hajat 4 raka’at dengan dua salam, sebagai bentuk ikhtiar menghindari bala di hari rebo wekasan. Sering dikenal dengan tolak balak.
Praktik shalat 4 rakaat: rakaat pertama setelah Alfatihah membaca surah Alkautsar 17x, rakaat kedua setelah alfatihah membaca surat Al-Ikhas 5x, rakaat ketiga setelah membaca Alfatihah membaca surat surat Alfalaq, rakaat keempat setelah alfatihah membaca sutat An-Nas.
Setelah melaksanakan shalat kemudian dilanjutkan membaca surat Yasin Fadhilah, Hizib Sakron, Hizn Al-Masath, dzikir, dan do’a , lalu di lanjutkan dengan makan bubur bersama. Seluruh santri membentuk halaqah di area depan masjid pesantren kemudian menikmati bubur dengan toping ayam yang lezat. Bubur rebo wekasan ditujukan sebagai wujud dari sedekah tolak bala di pesantren.
Sayangnya banyak kalangan masyarakat yang belum mengetahui apa itu rebo wekasan bahkan sebagian besar menganggap hal tersebut merupakan perkara bid’ah. Rebo wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar, menurut sebagian ahli kasyaf di hari tersebut Allah menurunkan tiga ratus dua puluh ribu bala ke dunia.
Semoga kita senantiasa selalu dalam lindungan Allah, diberikan keberkahan umur, kesehatan, dan keselamatan dunia akhirat. Aamiin Allahuma Aamiin