SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Kajian Tafsir Jalalain | An-Nisa: 87-89 | DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA. | 12 September 2021

Terbit 12 September 2021 | Oleh : Team Mdc | Kategori : Tafsir
Kajian Tafsir Jalalain | An-Nisa: 87-89 | DR. KH. Fadlolan Musyaffa', Lc., MA. | 12 September 2021

Kajian Tafsir Jalalain | An-Nisa: 87-89 | DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA. | 12 September 2021

DIKUMPULKANNYA UMAT MANUSIA DI HARI KIAMAT

Pengajian hari ini dibuka dengan Firman Allah SWT yang menegaskan bahwa kelak umat manusia pasti akan dikumpulkan di hari kiamat setelah mereka dibangkitkan dari alam kubur (alam barzah). Alam barzah merupakan tempat transit saat menunggu datangnya hari kiamat. Di alam barzah ini, manusia akan disuguhkan dengan miniatur tempat tinggalnya di akhirat kelak. Entah berupa gambaran salah satu taman dari taman-taman surga, atau menjadi salah satu lubang dari lubang api neraka.

Hal ini menjadi salah satu bukti dari Rahmat yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW yaitu ditundanya adzab dari perbuatan dosanya sampai datang hari kiamat. Ayat ini juga kemudahan dikaitkan dengan potongan Hadits Riwayat Muslim:

مَا مِنْ عَبْدٍ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ مَاتَ عَلَى ذَلِكَ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Tidaklah seorang hamba mengatakan, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah’, kemudian dia meninggal dengan berpegang teguh pada hal tersebut, melainkan dia pasti masuk surga.”

Hadits di atas adalah bagian dari janji Allah SWT yang akan memasukkan siapa saja yang mengucapkan kalimat
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ.
Akan tetapi soal kapan waktu masuk surganya dan berapa lama durasinya adalah hak prerogatif Allah SWT yang juga berkesesuaian dengan amal yang dilakukan oleh setiap manusia.

Pengajian hari ini kemudian ditutup dengan kisah perselisihan para sahabat yang disebabkan oleh orang munafik pada saat perang Uhud. Para sahabat berselisih antara membunuh para munafik yang menyebabkan kekalahan pada saat perang Uhud atau dibiarkan saja. Allah SWT kemudian menurunkan ayat tentang perintah untuk berpaling dari orang munafik serta larangan untuk menjadikan orang munafik sebagai kawan dekat.

Semoga kita tergolong ke dalam umat yang selalu mendapatkan petunjuk-Nya. Aamiin allahumma aamiin.

SebelumnyaHal-hal yang Merusak atau Membatalkan Wudlu SesudahnyaRangkuman Pengaosan Kitab Bulughul Maram BAB 3: Menghilangkan Najis dan Penjelasannya

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya