SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Penjelasan Bait ke-3 & 4 dari Kitab Nur Azh-Zhalam (Syarh Aqidatul Awam)

Terbit 16 April 2021 | Oleh : Admin | Kategori : Pasanan
Penjelasan Bait ke-3 & 4 dari Kitab Nur Azh-Zhalam (Syarh Aqidatul Awam)

Rangkuman Ngaji Pasanan
Kitab Nur Azh-Zhalam (Syarh Aqidatul Awam)
Karya Syaikh Nawawi al-Bantani
Oleh DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA.
16 April 2021/ 4 Ramadan 1442

NAZHAM KETIGA DAN KEEMPAT
ثُمَّ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ سَرْمَدًا * عَلَى النَّبِيِّ خَيْرِ مَنْ قَدْ وَحَّدًا
وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعْ * سَبِيْلَ دِيْنِ الْحَقِّ غَيْرَ مثبْتَدِعْ
[3] Kemudian [saya meminta kepada Allah agar memberikan] selamanya rahmat yang disertai pengagungan dan penghormatan agung untuk Sang Nabi, yaitu orang yang paling unggul dalam tauhid dibandingkan yang lain, [4] dan untuk keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti jalan agama yang benar yang tidak melakukan kebid’ahan.

Maksud nazham di atas adalah bahwa semoga rahmat Allah yang disertai dengan pengagungan dan penghormatan-Nya yang layak bagi Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa tercurahkan kepada mereka yang telah disebutkan. Artinya Syekh Ahmad Marzuki memintakan sholat dan salam untuk mereka sehingga seolah-olah ia berkata, “Saya meminta dari-Mu, Ya Allah! Rahmat yang disertai dengan pengagungan dan penghormatan agung yang mencapai tingkatan tertinggi agar Engkau berikan kepada mereka yang telah disebutkan, yaitu Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang yang mengikuti jalan agama Islam yang benar.”

I’rob Nazham dan Hikmahnya
Perkataan Syeh Ahmad Marzuki سَرْمَدًا berarti selamanya. Perkataannya عَلَى النَّبِيِّ adalah dengan menggunakan tasydid pada huruf Yaa yang berarti tempat yang tinggi.
Rasulullah disebut dengan nama “النبي”karena beliau adalah orang yang ditinggikan derajatnya atau orang yang mengangkat derajat orang-orang yang mengikutinya, atau dengan menggunakan huruf Hamzah yang berasal dari kata “النباء” dengan memberikan harokat pada huruf Baa dimana artinya adalah berita karena Rasulullah adalah orang yang memberikan berita atau orang yang menyampaikan berita dari Allah. Dengan demikian, kata النبي yang berdasarkan dari dua asal kata di atas yang “فَعِیْل” adalah mengikuti makna wazan مَفْعُوْل .

Syekh Ahmad Marzuki mengungkapkan nazhamnya dengan menggunakan kata“النبي” dan tidak menggunakan kata karena ingin menunjukkan “الرَسُوْ ل” isyarat bahwa Rasulullah berhak mendapatkan sholat dan salam dengan sifat kenabian, sebagaimana beliau juga berhak mendapatkan keduanya dengan sifat kerasulan, serta menyesuaikan dengan Firman Allah, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat kepada Nabi …”

Wallahu A’lam bi Showab

Penjelasan Bait ke-3 & 4 dari Kitab Nur Azh-Zhalam (Syarh Aqidatul Awam) #2

SebelumnyaPenjelasan Bait ke-2 dari Kitab Nur Azh-Zhalam (Syarh Aqidatul Awam) #2 SesudahnyaPasal Kedua Pembahasan Pertama : Bersuci Dengan Air

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya