Penjelasan Bait ke-2 dari Kitab Nur Azh-Zhalam (Syarh Aqidatul Awam) #2
Rangkuman Ngaji Pasanan
Kitab Nur Azh-Zhalam (Syarh Aqidatul Awam)
Karya Syaikh Nawawi al-Bantani
Oleh DR. K.H. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA.
16 April 2021/ 4 Ramadan 1442
4. Penisbatan antara bersyukur yang menurut arti istilah dan memuji yang menurut arti bahasa.
5. Penisbatan antara bersyukur yang menurut arti istilah dan memuji yang menurut arti istilah.
6. Penisbatan antara bersyukur yang menurut arti bahasa dan bersyukur yang menurut arti istilah.
Penisbatan yang ada dalam nomer [4], [5], dan [6] adalah penisbatan antara arti umum dan khusus, yaitu semuanya memiliki persamaan (arti umum) dalam implikasi, dan masing-masing berbeda (arti khusus) dalam implikasi lainnya. Semua penisbatan nomer [4], [5], dan [6] tercakup dalam bersyukur
Dengan demikian tempat keluar dari masing-masing. Semuanya tidaklah sama dengan tempat keluar bersyukur yang menurut istilah karena dalam bersyukur yang menurut istilah harus ada penggunaan hamba terhadap seluruh nikmat dalam satu waktu. Sedangkan memuji yang menurut bahasa berbeda dari segi ia dilakukan dengan lisan yang bukan sebagai perbandingan atas perbuatan baik nikmat [dari pihak lain]. Memuji yang menurut arti istilah dan bersyukur yang menurut arti bahasa berbeda dari segi masing-masing keduanya dilakukan dengan mencintai melalui hati sebagai perbandingan atas perbuatan baik.
Keutamaan-keutamaan ‘ الحمد’Termasuk keajaiban dari segi kecocokan adalah bahwa huruf-huruf lafadz ‘ الحمد ’ adalah 5 huruf dan lafadz ‘الحمد’ dijadikan sebagai permulaan 5 Surat dalam al-Quran, yaitu:
1. Surat al-Fatihah
أَلْحَمْدُ لِلَهِ رَبِّ الْعلَمِيْنَ
2. Surat al-An’am
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَجَعَل الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثمَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمْ يـَعْدِلُون
3. Surat al-Kahfi
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا
4. Surat Saba’
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فيِ السَّمَاوَاتِ وَمَا فيِ الأرْضِ
5. Surat Malaikat (Fathir)
الحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأْرْضِ جَاعِلِ المَلَائِكَةِ رُسُلاً
Begitu juga lafadz ‘ الحمد ’ dijadikan
sebagai penutup 5 Surat dalam al-Quran, yaitu:
1. Surat Bani Israil atau al-Isro’
وَقُلِ الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي لَمْ يـَتَّخِذْ
2. Surat an-Naml
وَقُلِ الحَمْدُ لِلَّهِ سَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ فـَتـَعْرِفُونـَهَا وَمَا رَبُّكَ
بِغَافِلٍ عَمَّا تـَعْمَلُونَ
3. Surat as-Shoofat
وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
4. Surat az-Zumar
وَقِيلَ الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
5. Surat al-Jatsiah
فَلِلَّهِ الْحَمْدُ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَرَبِّ الأَرْضِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Syeh Ahmad al-Malawi berkata,
“Lafadz ‘ الحمد’ terdiri dari 8 huruf. Pintu surga ada 8 pintu. Barang siapa membaca ‘ الحمد’ dengan keikhlasan hati maka ia berhak masuk ke dalam surga dari pintu mana saja yang ia diperkenankan memilihnya [sebagai bentuk memuliakannya].
Adapun ia akan masuk ke dalam surga melewati pintu yang telah diketahui oleh Allah kalau ia akan memasukinya melalui pintu tersebut.”
I’rob Nazham
Perkataan Syekh Ahmad Marzuki diberi kejelasan bahwa ‘القدیم الأول الخ’ Syekh Ahmad al-Halimi berkata, “Arti‘القدیم’ adalah bahwa Allah adalah Dzat yang wujud yang wujud-Nya tidak melalui permulaan dan Dia adalah Dzat yang wujud yang tidak akan pernah sirna.” Lafadz ‘الأول’ berarti bahwa tidak ada permulaan bagi wujud Allah. lafadz‘الآخر’ berarti bahwa wujud Allah tidak ada akhirnya. Lafadz ‘الباقى’ berarti bahwa Allah adalah Dzat yang kekal dan tidak akan pernah sirna. Arti lafadz‘تحول بلا’ adalah tanpa mengalami perubahan. Lafadz ‘تحول’ merupakan tafsiran bagi lafadz ‘الباقى’ karena arti‘تحول’ adalah perpindahan dari satu keadaan ke keadaan lain.
[Faedah]
Ketahuilah sesungguhnya segala sesuatu dibagi menjadi 4 (empat) macam, yaitu:
1. Sesuatu yang tidak memiliki permulaan dan akhiran, yaitu Dzat Allah dan Sifat-sifat-Nya.
2. Sesuatu yag memiliki permulaan dan akhiran, yaitu dzat-dzat para makhluk dan sifat-sifat mereka.
3. Sesuatu yang yang tidak memiliki permulaan tetapi memiliki akhiran, yaitu ketiadaan kita di zaman azali, kemudian wujud kita akan berakhir.
4. Sesuatu yang memiliki permulaan dan tidak memiliki akhiran, yaitu akhirat.
وهو عدمنا الأزلى فينتهى بوجودنا وشيئ
له أول و ليس له آخر وهو الدار الآخرة
Wallahu A’lam bi Showab
Penjelasan Bait ke-3 & 4 dari Kitab Nur Azh-Zhalam (Syarh Aqidatul Awam)