SEKILAS INFO
  • 2 tahun yang lalu / Penerimaan Peserta Didik Baru
  • 3 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website Resmi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
WAKTU :

Waktu shalat, pemahaman Udara (Hawa) dan Angkasa Luar (Fadhla’)

Terbit 15 April 2021 | Oleh : Admin | Kategori : Pasanan
Waktu shalat, pemahaman Udara (Hawa) dan Angkasa Luar (Fadhla')

Ngaos Assholah fil Hawaa karangan DR. K.H Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA.
Rabu, 15 April 2021

Pada tahun 2006, negara Malaysia mengadakan konferensi nasional yang membahas perkara sholat di angkasa. Karena, negara Malaysia berencana memberangkatkan 6 astronot dari negara mereka yang 4 diantaranya adalah orang muslim. Lalu, bagaimana islam menghadirkan solusi akan permaslahan seperti ini?

Pergerakan bulan dan bumi dilihat dari angkasa, astronot dapat melihat bulan yang mengitari bumi. Sehingga, waktu sholat disanapun menjadi berbeda. Waktu sholat ketika kita berada di bumi adalah sebagai berikut,

1. Sholat subuh
Terbitnya fajar shodiq hingga terbitnya matahari.
2. Sholat dzuhur
Setelah waktu istiwa’ hingga panjang bayangan suatu benda melebihi benda aslinya.
3. Sholat ashar
Panjang bayangan suatu benda melebihi benda aslinya hingga terbenamnya matahari
4. Sholat maghrib
Terbenamnya matahari hingga terbenamnya mega merah
5. Sholat isya’
Terbenamnya mega merah hingga terbitnya fajar shodiq

Perlu diketahui bahwa keadaan air di bumi dan di luar angkasa sungguh beda. Selain itu, peredaran matahari ketika dilihat dari bumi dan angkasa juga berbeda. Sementara, waktu sholat ditentukan berdasarkan perputaran bumi yang mengelilingi matahari sehingga jadwal sholat dapat ditetapkan seperti yang sudah kita ketahui bersama. Padahal, di angkasa, peredaran matahari berbeda. Kita bisa melihat peredaran matahari bahkan sampai 16 kali dalam waktu 24 jam. Tentunya akan sangat sulit untuk menentukan jadwal sholat. Belum lagi kita dihadapkan dengan sulitnya menentukan arah kiblat.

PEMBAHASAN KEDUA:
Pemahaman Udara (Hawa) dan Angkasa Luar (Fadhla’)

1. Pengertian udara (hawa)
Udara yang dimaksud disini bukan udara yang kita rasakan biasanya. Akan tetapi udara lepas yang mengitari bumi dan mengisi celah kosong di ruang angkasa yang terbentang luas.

2. Pengertian Angkasa Luar (fadha’)
Hamparan luas alam. Bumi, bulan, bintang, matahari, planet, galaksi, dan sebagainya merupakan bagian dari angkasa. Luasnya tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah SWT.

3. Maksud dari Sholat di Udara
Sholat yang tidak dikerjakan di permukaan bumi pada umumnya. Contohnya ialah sholat di dalam pesawat biasa, pesawat luar angkasa, dan alat transportasi jalur udara lainnya. Sholat di luar angkasa boleh dijama’ qoshor seperti halnya seorang musafir.

Wallahu a’lam bisshowab

SebelumnyaPenjelasan Bait ke-2 dari Kitab Nur Azh-Zhalam (Syarh Aqidatul Awam) SesudahnyaBAR-BAR (BelajAR BAReng) #2

Berita Lainnya

0 Komentar

Lainnya