Adab yang Lembut dan Amalan Batin Dalam Haji #3
source img:https://www.ajnn.net/
Mauidhotul Mukminin
Halaman 66
Selasa, 23 Maret 2021
Lanjutan
” Bab Ketiga : Adab Yang Lembut dan Amalan Batin”
Amalan Kelima
Hendaknya seseorang yang berhaji tidak memberi muatan atau membawa barang bawaan yang terlalu berat kepada binatang kendaraannya, namun untuk saat ini orang lumrahnya menggunakan kendaraan atau transportasi, sehingga sudah jarang orang menggunakan Daabbatin (hewan sebagai kendaraan). Tidak juga menaiki atau menempuh perjalanan yang lama dan jauh, tapi sesekali turun dan berhenti untuk istirahat, Sebab itu wujud dari berbuat baik kepada kendaraan.
Amalan Keenam
Melakasanakn kurban dengan menyembelihnya, sekalipun kurban tersebut tidak wajid baginya. Mengupayakan mencari hewan kurban yang gemuk dan baik. Diperbolehkan memakan kurban tersebut, jika memang bukan kurban yang wajib. Maksud dan tujuan dari kurban tersebut, ialah untuk membersihkan jiwa dan membersihkan hati dari sifat pelit atau kikir, serta menghiasi jiwa dengan sifat ta’dzim kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam Surat Al-Hajj 37. ” Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mecapai (keridhaan) Allah, tapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya”.
Amalan Ketujuh
Seseorang yang berhaji hendaknya ikhlas dan rela dalam menginfaqkan hartanya, baik hadya atau biaya yang lainnya. Baik kerugian dan musibah dalam harta atau badannya, sebab dibalik kesusahan yang terjadi mengandung pahala yang tidak akan hilang di sisi Allah SWT. Ada yang mengatakan bahwasanya tanda atau alamatnya orang yang yang diterima hajinya oleh Allah SWT, adalah orang yang meninggalkan maksiat. Berusaha mencari ganti dari teman yang gemar berbuat jelek, dengan mengganti atau mencari teman yang mendatangi majelis dzikir atau ingat kepada Allah SWT. Meninggalkan sesuatu yang tidak manfaat dan tidak berguna dan yang membuat lupa diri kepada Allah SWT.
Wallahu A’lam bis shawab.